GUNUNG BUDHEG
Gunung Budheg atau biasa dikenal dengan nama Gunung Cikrak ini adalah salah satu gunung atau bukit yang mempunyai ketinggian sekitar 585 mdpl dan terletak di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Gunung Budheg bisa menjadi lokasi atau tempat untuk latihan bagi para pendaki pemula untuk melakukan pemanasan. Jalur yang harus dilalui untuk sampai ke puncak Gunung Budheg adalah jalanan yang menanjak melewati semak berduri diselingi dengan merayap dipinggiran tebing yang cukup curam. Namun perjalanan melelahkan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan indah yang bisa kita dapatkan dari puncak Gunung Budheg seperti sunrise pada pagi hari maupun pemandangan hijau pepohonan yang ada disekitar Gunung Budheg. Selain itu jika kita menginap di puncak Gunung Budheg kita bisa melihat pemandangan kerlap kerlip lampu pada malam hari.
Gunung Budheg yang berlokasi di Kecamatan Boyolangu , Tulungagung, mungkin bisa jadi sau refrensi wisata alam yang pantas untuk dikunjungi. Selain mudah dijangkau, panorama puncak Gunung Budheg sangat indah untuk menikmati matahari terbit dan tenggelam.
Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), memiliki dua puncak utama yang dapat dijangkau dari jalur Selatan dan Utara.
Jika lewat jalur Utara Anda akan disuguhkan keindahan Gia Tritis dan Patung Joko Budheg . Kedua lokasi ini memiliki mitos religi yang masih dipercaya sebagian besar masyarakat sekitar. Konon, Joko Budheg adalah anak durhaka yang dikutuk menjadi patung oleh ibunya.
Meskipun berada pada lahan perhutani, jalur utara dikelola oleh juri kunci yang ditugaskan dari Dinas Purbakala setempat.
Umumnya, orang yang bertujuan untuk berwisata menempuh jalur Selatan. Jalur ini memiliki fasilitas, kamar mandi dan aula yang cukup lapang. Sebelum ke puncak, wisatawan harus registrasi dan membayar restribusi Rp 5.000 terlebih dahulu di pos pendakian.
Saat registrasi, petugas di pso pendakian akan menerangkan beberapa peraturan yang wajib ditaati wisatawan, seperti larangan membuang sampah, merusak alam atau mencabut pohon. Jika sampai melanggar, dendanya lumayan besar lho. Kalau membuang sampah didenda Rp 50.000, sedangkan menebang pohon bisa dikenakan sanksi denda Rp. 1.000.000.
Untuk mencapai puncak lewat jalur Selatan, wisatawan akan melewati track pendakian yang lumayan terjal. Track hikking sepanjang 10 meter dengan jurang terjal sedalam 500 meter itu bernama tebing bukit selendang. Jalur ini sangat licin, apalagi saat musim hujan. Tapi jangan khawatir, karena track ini sudah disediakan tali untuk membantu wisatawan naik mendaki.
Meski pendakian ke puncak Gunung Budheg tidak terlalu tinggi, namun perlu juga tenaga ekstra. Kenapa? Karena jalurnya terus menanjak dari awal. Untuk itu, sebaiknya Anda perlu bawa persediaan air minum yang cukup.
Agar bisa menikmati matahari terbit, sebaiknya Anda mendaki puncak gunung pada pukul 03.00 WIB, sehingga sampai di puncak pas ketika matahari nongol. Nah, saat seperti inilah yang sangat dinanti-nanti. Rasa lelah ketika mendaki langsung hilang dech, kalah dengan indahnya panorama puncak Gunung Budheg.
Indahnya panorama alam di puncak Gunung Budheg ini, dijamin bisa membuat bathin Anda tenang, pikiran jernih karena rasa takjub akan ciptaan Ilahi
Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), memiliki dua puncak utama yang dapat dijangkau dari jalur Selatan dan Utara.
Jika lewat jalur Utara Anda akan disuguhkan keindahan Gia Tritis dan Patung Joko Budheg . Kedua lokasi ini memiliki mitos religi yang masih dipercaya sebagian besar masyarakat sekitar. Konon, Joko Budheg adalah anak durhaka yang dikutuk menjadi patung oleh ibunya.
Meskipun berada pada lahan perhutani, jalur utara dikelola oleh juri kunci yang ditugaskan dari Dinas Purbakala setempat.
Umumnya, orang yang bertujuan untuk berwisata menempuh jalur Selatan. Jalur ini memiliki fasilitas, kamar mandi dan aula yang cukup lapang. Sebelum ke puncak, wisatawan harus registrasi dan membayar restribusi Rp 5.000 terlebih dahulu di pos pendakian.
Saat registrasi, petugas di pso pendakian akan menerangkan beberapa peraturan yang wajib ditaati wisatawan, seperti larangan membuang sampah, merusak alam atau mencabut pohon. Jika sampai melanggar, dendanya lumayan besar lho. Kalau membuang sampah didenda Rp 50.000, sedangkan menebang pohon bisa dikenakan sanksi denda Rp. 1.000.000.
Untuk mencapai puncak lewat jalur Selatan, wisatawan akan melewati track pendakian yang lumayan terjal. Track hikking sepanjang 10 meter dengan jurang terjal sedalam 500 meter itu bernama tebing bukit selendang. Jalur ini sangat licin, apalagi saat musim hujan. Tapi jangan khawatir, karena track ini sudah disediakan tali untuk membantu wisatawan naik mendaki.
Meski pendakian ke puncak Gunung Budheg tidak terlalu tinggi, namun perlu juga tenaga ekstra. Kenapa? Karena jalurnya terus menanjak dari awal. Untuk itu, sebaiknya Anda perlu bawa persediaan air minum yang cukup.
Agar bisa menikmati matahari terbit, sebaiknya Anda mendaki puncak gunung pada pukul 03.00 WIB, sehingga sampai di puncak pas ketika matahari nongol. Nah, saat seperti inilah yang sangat dinanti-nanti. Rasa lelah ketika mendaki langsung hilang dech, kalah dengan indahnya panorama puncak Gunung Budheg.
Indahnya panorama alam di puncak Gunung Budheg ini, dijamin bisa membuat bathin Anda tenang, pikiran jernih karena rasa takjub akan ciptaan Ilahi
PETUNJUK ARAH MENUJU GUNUNG BUDHEG
Dari pusat kota Tulungagung
kita ambil arah menuju perempatan TITIK NOL KM atau kalau dulu namanya
PEREMPATAN TT. Kemudian lurus ke selatan sampai di PEREMPATAN TAMANAN dan terus
masih lurus menuju PEREMPATAN PASAR BURUNG BEJI. Dari perempatan pasar burung,
masih lurus gass poll sampai menemukan perempatan lampu merah kuning ijo, nah
itu adalah PEREMPATAN PASAR BOYOLANGU.
Dari perempatan tersebut, masih lanjutkan dengan lurus ke
selatan, sampai kira-kira sekitar 500 meter, ada POM BENSIN PERTAMINA PASTI PAS
di sebelah kanan jalan. Hati-hati gaes....kalo udah sampe situ tuuuh...kita
mesti jalan pelan karena harus nengok ke kiri untuk nyari INDOMARET atau
ALFAMART ane lupa, pokoknya ituuu ngga jauh dari depan POM, yaaa agak ke
selatannya gitu laaah kira-kira 50 meter aja kok. Kalau udah nemu si INDOMARET
atau ALFAMART tadi tuh, sebelah kirinya ada GANG dengan jalan ala kadarnya
(baca: semi off road), hahahaha... Dan, kita belok kiri masuk gang tadi. Udah,
lurus aja sampai ada pertigaan, ambil kanan, lurus sekitar 200 meter, sebelah
kiri jalan ada tulisan TEMPAT PARKIR GUNUNG BUDHEG 24 JAM.
0 komentar:
Posting Komentar